Kamis, 29 Desember 2011

Tanda-tanda dan Gejala Alergi Wortel

Setelah membaca judul di atas, tentu anda bertanya-tanya dan tidak percaya bagaimana wortel yang selama ini kita kenal sebagai salah satu sayuran yang menyehatkan bisa menyebabkan alergi , namun itulah kenyataannya, bahkan hampir 25% dari populasi di Eropa mengalami alergi wortel.

Pernahkan anda mendengar alergi terhadap serbuk sari ? Reaksi alergi wortel mirip dengan reaksi alergi serbuk sari. Serbuk disini adalah serbuk sari yang masih menempel pada buah-buahan dan sayuran. Reaksi alergi biasanya terjadi setelah memakan sayuran, kacang-kacangan  dan buah-buahan tertentu. Dan sasaran dari alergi ini adalah area mulut.

Jika Anda alergi terhadap serbuk sari, maka mungkin saja anda juga bisa alergi terhadap wortel. Hal ini disebabkan karena adanya kesamaan struktur protein antara serbuk sari dengan wortel. Makanan yang mengandung serbuk sari dan tidak dimasak atau wortel yang mentah dapat menyebabkan reaksi alergi. Dengan memasaknya, maka akan menghancurkan protein alergi pada wortel, sehingga aman dikonsumsi. Namun, walaupun wortel sudah dimasak, tetap saja ada beberapa orang yang tetap alergi. Bila sudah begitu, pencegahan dan pengobatan merupakan satu-satunya hal yang bisa dilakukan. Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda dan gejala alergi wortel mentah pada orang dewasa maupun anak-anak.

Tanda-tanda dan Gejala Alergi Wortel Pada Orang Dewasa

Daerah-daerah tubuh yang terkena dampak dari alergi wortel adalah:
  • Sistem pencernaan, dengan gejala seperti  mual, muntah, sembelit dan kram pada perut.
  • Kulit, dengan gejala seperti gatal-gatal pada kulit, dan bentol-bentol seperti gigitan nyamuk, ruam merah dan eksim.
  • Sistem pernapasan, dengan gejala seperti Mengi , batuk, dada sesak dan hidung tersumbat.
  • Mulut, dengan gejala seperti Rasa terbakar di bibir dan mulut, Pembengkakan bibir, lidah dan mulut, Gatal pada bibir, lidah, tenggorokan dan langit-langit mulut, suara serak dan rasa kesemutan pada mulut.
Dalam kondisi ekstrim, penderita akan mengalami Anafilaksisdengan gejala kesulitan bernafas, tekanan darah rendah, tidak sadarkan diri, denyut jantung meningkat, rasa pusing, cemas dan bingung, bahkan koma dan kematian. Gejala-gejala ini biasanya muncul dengan cepat dalam beberapa  menit jika si penderita tidak mendapatkan pertolongan medis.

Tanda-tanda dan Gejala Alergi Wortel Pada Bayi
Ketika sistem kekebalan tubuh bayi mendeteksi adanya zat berbahaya, maka reaksi alergi terjadi. Sistem kekebalan tubuh mulai memproduksi antibodi untuk melindungi bayi dari lebih banyak eksposur. Namun, karena terlalu sering terkena eksposur, antibodi menyebabkan reaksi alergi terhadap alergen. Gejala-gejala umum yang muncul pada bayi setelah konsumsi wortel adalah:
  • Mual
  • Muntah
  • Kelebihan gas setelah setiap baru makan
  • Sembelit
  • Mengi
  • Mata merah dan berair
  • Hidung tersumbat atau pilek
  • Pembengkakan wajah, bibir dan lidah
  • Penutupan di tenggorokan
  • Gatal-gatal
Dianjurkan untuk memberikan wortel yang telah dimasak untuk bayi usia 7 bulan dan parutan wortelmentah ketika telah berumur 10 bulan. Konsultasikan juga dengan dokter anak Anda, sebelum anda memberikan wortel atau makanan yang berpotensi alergi kepada anak anda. Anda juga harus bisa membedakan antara alergi dan gangguan pencernaan. Beberapa anak memiliki gangguan pencernaan tertentu karena mereka tidak bisa mentolerir makanan tertentu, sedangkan beberapa dari mereka sebenarnya alergi terhadap beberapa makanan. Untuk menentukan apakah itu alergi atau gangguan pencernaan dapat ditentukan melalui berbagai tes.

Tips untuk Mencegah dan Mengobati Alergi Wortel
Cara termudah untuk mencegah alergi wortel adalah untuk menghindari konsumsi wortel sama sekali. Terkadang, ketika Anda berdiri dekat kompor dan menghirup uap wortel yang dimasak, anda dapat merasa sakit tenggorokan, sesak napas dan kesulitan untuk menelan. Jika uap tersebut terkena mata maka dapat menyebabkan mata merah atau konjungtivitis. Jadi cobalah untuk menjauhkan diri dari wortel yang sedang dimasak. Hal lain yang dapat Anda lakukan adalah membaca label makanan, apakah ada kandungan wortel atau tidak. Untuk mengobati alergi, anda dapat mengkonsumsi antihistamin atau mengunjungi dokter anda untuk konsultasi lebih lanjut.

Selasa, 27 Desember 2011

8 Tips Agar Tubuh Tetap Bugar Selama Liburan

Berliburan tentu sangat menyenangkan, karena kita bisa ke tempat-tempat liburan yang baru dan menarik, berjumpa dengan orang-orang baru, atau wisata kuliner yang menyedapkan. Tetapi, ingat walaupun liburan, badan kita harus tetap terjaga kebugarannya, betul tidak? Apalagi bagi Anda yang hobi berwisata kuliner, bisa-bisa selesai liburan berat badan Anda jadi bertambah.

Menjadi bugar bukan hanya memiliki tubuh yang sehat, tetapi juga pikiran yang sehat. Karena ketika tubuh dan pikiran kita sehat, Anda akan menjadi sangat antusias dan penuh energi dalam menjalani liburan Anda. Oleh karena itu, berikut ini beberapa tips-tips untuk menjaga badan Anda tetap bugar selama liburan:
  1. Carilah Cara yang Tepat Untuk Tetap Selalu Bugar! Bila Anda beliburan dan menginap di hotel, tentu Anda bisa memanfaatkan fasilitas-fasilitas olahraga yang telah disediakan, seperti kolam renang dan fitness center. Jika tidak ada fasilitas olahraga di tempat tersebut, Anda bisa jogging atau latihan di dalam ruangan kamar Anda. Melakukan aktivitas fisik selama 45 menit setiap hari sudah cukup untuk membuat kita segar sepanjag hari.
  2. Jagalah Tubuh Anda agar Tidak Kekurangan Cairan dan Makan Makanan Bergizi. Bila Anda merasa haus, minumlah air putih, jangan menggantinya dengan minuman bersoda, ataupun minuman manis lainnya, apalagi minuman dengan pemanis buatan, karena akan membuat Anda semakin ingin meminum yang lebih manis lagi. Siapkan selalu sebotol air saat Anda bepergian. Atau, Anda dapat menikmati minuman menyegarkan dan sehat seperti jus buah. Dan makanlah selalu makanan yang bergizi dan mengenyangkan.
  3. Kendalikan nafsu makan Anda. Bukan berarti karena sedang liburan atau sedang wisata kuliner, maka Anda bisa makan dengan sepuasnya. Cobalah untuk mengendalikan nafsu makan Anda. Bila Anda makan terlalu banyak, cobalah imbangi dengan olahraga juga. Dan carilah makanan yang menyehatkan. Makan makanan yang baru bagi Anda belum tentu cocok dengan perut Anda, dan  perhatikan juga alergi yang Anda miliki. Salah makan, atau makan makanan yang tidak bersih bisa mengakibatkan gangguan pada sistem pencernaan Anda. Tentu hal ini sangat menggangu kegiatan liburan Anda.
  4. Sebisa Mungkin Jauhi Minuman Keras. Apalagi minum berlebihan, Karena kurang baik untuk kesehatan jantung dan kardiovaskular.
  5. Bila Anda  menginap di hotel, dan kamar Anda berada di lantai dua, maka tidak ada salahnya untuk menggunakan tangga daripada menggunakan lift. Ini merupakan salah satu cara yang simpel untuk tetap bugar selama liburan dan membuat badan anda tetap bergerak.
  6. Jangan lupa juga untuk membawa pakaian dan sepatu olahraga Anda selama liburan. Siapa tahu, Anda bisa menggunakannya disaat ada kesempatan untuk berolahraga selama liburan.
  7. Selalu sediakan makanan sehat atapun cemilan sehat di dalam tas Anda, terutama ketika Anda kehabisan pilihan makanan sehat  di tempat Anda liburan.
  8. Periksa juga kesehatan Anda selama liburan, seperti tingkat gula darah atau tensi untuk menghindari seseuatu yang tidak diinginkan.
Nikmatilah liburan Anda dan jagalah kebugaran badan. Karena liburan dengan badan yang tidak bugar, tentu tidak menyenangkan.

Kamis, 22 Desember 2011

8 Tips Penting Perawatan Kulit Bayi

Para orang tua tentu ingin memiliki bayi dengan kulit yang sehat dan bersih, namun kulit bayi sangatlah sensitif, oleh sebab itu kulit bayi butuh perhatian dan perawatan yang lebih.  Kulit bayi itu lembut dan halus, hal ini disebabkan produksi melanin masih rendah pada bayi, oleh karena itu, Anda harus berhati-hati ketika menggunakan lotion atau krim pada kulit bayi yang lembut.

Perawatan kulit bayi itu dimulai dari memandikan bayi dan menjaganya tetap bersih, terutama di bagian kulit yang sering dipakai popok. Anda juga tidak boleh sembarang dalam merawat kulit bayi, oleh itu berikut ini beberapa tips untuk perawatan kulit bayi, seperti yang dikutip dari buzzel.com.
  1. Jangan menggunakan sembarang produk untuk bayi, baik itu bedak, lotion, sabun, sampo ataupun pelembab kulit, gunakanlah produk yang memang dikhususkan untuk kulit bayi yang lembut dan sensitif. Gunakan produk-produk yang bahan kimianya rendah, atau gunakan produk-produk yang alami.
  2. Bayi yang baru lahir tidak perlu selalu dimandikan setiap hari. Gunakan spons untuk memandikan bayi Anda,  dan gunakan kain lembut untuk menyeka dan mengeringkan tubuh. Terlalu banyak sabun dapat mengeringkan kulit bayi anda.
  3. Setelah selesai memandikan bayi Anda,  gunakan kain lembut dan bersihkan lipatan-lipatan kulit dengan hati-hati. Terutama pada daerah leher, daerah belakang telinga, daerah popok, dll. Anda dapat menggunakan sedikit pelembab apabila kulitnya terlalu kering.
  4. Anda harus berhati-hati dalam menggunakan merek popok yang berbeda-beda, Anda harus mempehatikan merek-merek popok tertentu yang menyebabkan ruam pada bayi anda. Ketika Anda membersihkan pantat bayi Anda, jangan menggosok dengan kasar. Daerah sekitar pantat memang perlu perhatian khusus, karena jika tidak, dapat terjadi infeksi atau ruam di sekitar daerah ini. Gunakan air hangat bersama dengan produk pembersihan yang baik untuk membersihkan pantat bayi. Anda juga bisa menggunakan bedak untuk membantu. Jangan menggunakan Selalu tisu bayi berbasis alkohol, karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
  5. Kulit bayi perlu dirawat dengan hati-hati. Anda harus menyadari bahwa perubahan cuaca yang mendadak dapat menyebabkan iritasi kulit lebih lanjut. Oleh karena itu, selalu lindungi kulit bayi Anda dari sinar matahari yang terlalu terik dan angin yang kuat. Gunakan penutup untuk melindungi bayi saat Anda sedang bepergian.
  6. Jika bayi Anda kulitnya gatal pada malam hari, anda dapat menggunakan kain basah dengan air dingin dan tepuk pada daerah kulit yang gatal tersebut, dan gunakan pelembab kulit secukupnya pada daerah tersebut.
  7. Bila anda ingin memberikan pakaian pada bayi anda, pastikan bahwa pakaian tersebut longgar. Hal ini penting, agar sirkulasi udara lebih baik dan mencegah bayi Anda dari keringat. Pakaian yang sempit akan membuat bayi tidak nyaman. Ketika malam terlalu panas, gunakan pakaian yang lembut dan tipis pada bayi.
  8. Jagalah selalu tempat tidur bayi dalam keadaan yang bersih. Bayi anda bisa saja alergi terhadap tungau debu dan ini juga dapat memicu ruam dan iritasi, oleh karena itu gunakan bantal, selimut dan seprei yang bersih.

Minggu, 04 Desember 2011

4 Tips Perawatan Gigi untuk Anak-Anak

Sering kali para orang tua mengalami kesulitan menyuruh anak-anak untuk menggosok gigi.  Apalagi bila anak Anda baru mulai belajar untuk menggosok giginya. Kebanyakan anak sering bosan dan akhirnya sering melewatkan waktu untuk menggosok gigi mereka. Para orang tua dituntut untuk aktif dalam mengawasi aktivitas anak dalam mengosok gigi, pastikan bahwa mereka benar-benar mengosok gigi dengan bersih.

Kerusakan gigi dan gigi berlobang sering terjadi pada anak-anak. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran tentang kebersihan oral. Hal-hal seperti mengosok gigi dengan benar, membersihkan gigi dengan benang gigi(flossing) dan kunjungan rutin ke dokter gigi seringkali diabaikan, akibatnya kesehatan gigi semakin memburuk. Berikut ini tips-tips perawatan gigi untuk anak-anak seperti yang dikutip dari buzzle.com (24/11/2011).

Gunakan Sikat Gigi yang Tepat
Pada usia anak-anak gunakanlah selalu sikat gigi dengan bulu yang lembut atau soft. Karena sikat gigi jenis ini sangat lembut pada gusi dan berfokus pada daerah-daerah kecil, sehingga membersihkan lebih baik. Sikat gigi jenis ini memiliki resiko yang kecil untuk melukai gusi. Gunakan juga sikat gigi yang bermotif menarik, seperti tokoh kartu kesukaan anak Anda. Hal ini dapat memancing mereka untuk rajin menggosok gigi.

Menggosok gigi dengan benar

Cobalah untuk menjelaskan betapa pentingnya menggosok gigi dengan benar dan menjadikannya sebagai kebiasaan yang baik. Untuk membantu hal tersebut Anda dapat menceritakan berbagai cerita fiktif tentang kerusakan gigi, memainkan peran atau memberikan imbalan bila anak Anda menggosok gigi dengan benar. Hal ini bisa membuat anak Anda menjadi tertarik dan teratur dalam menggosok gigi. Dan ingat, sangat penting untuk mengajarkan anak Anda untuk menggosok gigi secara perlahan dengan gerakan melingkar. Menggosok terlalu keras dapat menyebabkan gusi gigi menjadi surut dan gigi menjadi lemah.

Rasa Pasta Gigi
Ketika pertama kali anak-anak belajar menggosok gigi, mereka merasakan rasa dari pasta gigi. Beberapa pasta gigi mungkin terasa sangat pedas bagi mereka. Jangan membuat hal tersebut menjadi penghalang bagi anak-anak  untuk menggosok gigi. Ada banyak pasta gigi untuk anak-anak yang tersedia di pasaran. Anda bisa memilih pasta gigi yang mempunyai rasa yang disukai oleh anak Anda, seperti rasa buah-buahan. Dengan begitu, anak-anak anda akan lebih termotivasi untuk menggosok gigi. Tapi ingatkan juga anak Anda untuk tidak menelan pasta gigi tersebut.

Menggunakan Benang Gigi(flossing)
Kebiasaan untuk menggunakan benang gigi(flossing) untuk membersihkan gigi mungkin jarang dilakukan oleh orang-orang di Indonesia. Namun, tidak ada salahnya juga bila Anda mengajarkan anak  anda menggunakan benang gigi(flossing). Memang agak sulit bagi anak-anak untuk melakukannya, karena mereka harus belajar tekniknya dan bila terjadi kesalahan maka akan menyakiti gusi. benang gigi(flossing) digunakan utnuk memberishkan sisa-sisa makanan yang melekat pada bagian gigi yang sulit. Penggunaan benang gigi(flossing) pada anak-anak harus dibawa pengawasan orangtua.

Pencegahan memang lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, sebagai tindakan pencegahan gosoklah gigi dua kali sehari, flossing setiap hari, mencuci mulut Anda setelah setiap makan, menggunakan obat kumur dan menghindari gula yang berlebih. Itu tadi sedikit tips tentang perawatan gigi untuk anak-anak semoga berguna bagi Anda.

Jumat, 02 Desember 2011

Kanker Payudara

Kerap datang tiba-tiba. Pemeriksaan sejak dini terutama di usia dibawah 30 tahun, sangat dianjurkan untuk mencegah terjadinya keganasan kanker pada payuadra yang ternyata sudah bersemayam tanpa disadari.

Kanker payudara biasanya dimulai pada sel di lobules, kelenjar yang memproduksi susu, atau pada duktus saluran kelenjar susu, saluran yang menghubungkan lobulus ke "puting susu". Jarang terjadi, kanker payudara mulai pada jaringan stromal, termasuk jaringan ikat dari payudara.

Seiring dengan waktu, sel-sel kanker dapat menyebar ke jaringan payudara sehat membuat jalan masuk ke kelenjar getah bening di ketiak, suatu organ kecil yang menyaring benda organ kecil yang menyaring benda asing benda asing dalam tubuh. Jika sel kanker telah meluas ke kelenjar getah bening, maka ini menjadi jalan ke bagian lain dari tubuh.

Kanker payudara selalu disebabkan oleh:
Abnormalitas pada gen (suatu “kesalahan" dalam bahan genetic). Hanya 5-10% dari kenker diwarisi dari ibu atau ayah. Kirakira 90% dari kenker payudara adalah kerena payudara adala karena abnormalitas genetic yang terjadi sebagai hasil dari proses ketuaan dan lainnya.

Seseorang yang terkena penyakit ini harus rela untuk melakukan barbagai macam tes, menjalani rangkaian pemeriksaan dan perawatan yang super intensif.

Semua ini dilakukan agar perkembanagn sel liar kanker dapat diketahui tingkat penyebaran. Inilah yang di sebut dengan "stadium". Stadium tersebut 1 sampa dengan stadium 4 yang pada stadium ini, biasanya payudara sudah harus diangkat.


Stadium 1
Pada stadium ini, benjolan kanker tak lebih dari 2 cm dan tidak dapat terdeteksi dari luar. Perawatan yang sangat sistematis akan diberikan pada kanker stadium ini, tujuannya adalah agar sel kanker tidak dapat menyebar dan tidak berlanjut pada stadium selanjurnya. Pada stadium ini, kemungkinan sembuh total pada pasien adalah 70%.

Stasium 2
Pada stadium ini, kemungkinan sembuh penderita adalah 30-40% tergantung dari luasnya penyebaran sel kanker. Biasanya besarnya benjolan kanker sudah lebih dari 2 cm bahkan bisa sampai 5 cm dan tingkat penyebarannya pun suda sampai daerah ketiak. Atau bisa juga ukuran kanker sudah mencapai 5 cm tapi belum menyebar kemana-mana. Biasanya dilakukan operasi untuk mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh bagian penyebaran dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang tertinggal.

Stadium 3A
Menurut data dari Depkes, 87% kanker payudara ditemukan pada stadium ini. Benjolan kanker sudah berukuran lebih dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar limfa.

Stadium 3B
Kanker sudah menyebar ke seluruh bagian payudara, bahkan mencapai kulit, dinding dada, tulang rusuk dan otot dada. Selain itu juga penyebarannya juga sudah menyerang secara tuntas kelenjar limfa. Jika sudah demikian tiadk ada alternative lain selain pengangkatan payudara.

Stadium 4
Sel-sel kanker sudah merembet menyerang bagian tubuh lainnya, biasanya tulang, paru-paru, hati atau otak. Atau bisa juga menyerang kulit, kelenjar limfa yang ada di dalam batang leher. Sama seperti stadium 3, tindakan yang harus dilakukan adalah pengangkatan payudara.

Sumber: The Green Darmo Hospital Magazine, Edisi: Oktober-Desember 2010

Cara Jitu Menghindari Lemak Jahat Untuk Pola Makan yang Sehat

Apabila Anda melihat label nutrisi, mungkin Anda akan sedikit bingung. Beberapa label nutrisi menuliskan jumlah lemak total, termasuk 4 jenis lemak lainnya. Bagaimana cara Anda menentukan apakah produk makanan tersebut sehat atau tidak? Sebetulnya ada beberapa langkah yang dapat Anda ikuti untuk menghindari konsumsi lemak jahat dalam produk yang Anda beli dan Anda buat dari awal.

Instruksi
  1. Ketahuilah yang mana lemak yang baik dan yang mana lemak yang jahat. Label nutrisi menuliskan jumlah lemak total, diikuti dengan lemak jenuh, lemak trans, lemak tidak jenuh berantai ganda, dan lemak tidak jenuh berantai tunggal. Lemak jenis apa yang harus Anda hindari? Lemak jenuh memang tidak sehat, namun jenis lemak nomor 1 yang harus Anda hindari adalah lemak trans. Lemak trans digunakan untuk mempertahankan produk agar tetap padat pada suhu ruangan. Lemak trans dikaitkan dengan peningkatan penyakit jantung dan gangguan kesehatan lainnya.
  2. Temukan pengganti yang sehat saat membuat kue. Contohnya, Anda dapat mengganti minyak dengan saus apel saat membuat kue. Pilihan baik lainnya adalah yoghurt bebas lemak dan pengganti telur.
  3. Memasaklah dengan minyak zaitun. Mungkin Anda berpikir bahwa lemak zaitun adalah pilihan yang buruk karena jumlah lemak yang dikandungnya. Sebetulnya, lemak zaitun baik untuk dikonsumsi. Minyak zaitun dipenuhi lemak baik. Artinya, minyak ini lebih sehat untuk digunakan dibandingkan dengan jenis minyak lainnya. Hal yang paling penting, minyak zaitun juga dapat digunakan untuk sebagai dressing salad, yang membantu Anda menghindari lemak jahat.
  4. Pilihlah dada ayam dibandingkan dengan daging sapi. Empat ons daging dada ayam hanya mengandung 0.4 gram lemak jenuh, sementara 4 ons daging sapi mengandung 4.5 gram lemak jenuh. Anda sebaiknya mengurangi konsumsi lemak jenuh sebisa mungkin karena lemak jenuh dapat menyebabkan penyakit jantung.
  5. Pilihlah produk susu yang rendah lemak atau bebas lemak. Produk susu dapat mengandung lemak jenuh, namun produk susu penting dalam mempertahankan pola hidup sehat. Untungnya, Anda dapat menemukan berbagai produk susu yang rendah lemak dan bebas lemak.
Tips dan Peringatan
  • Dada kalkun juga rendah lemak jenuh.
  • Lemak tidak jenuh berantai tunggal dan ganda sehat untuk tubuh.
  • Pilihlah mentega dibandingkan margarin padat. Margarin padat mengandung lemak trans, yang lebih jahat dibandingkan lemak jenuh.
Jika Ingin Belajar Cara Diet Cepat dan Sehat, Silahkan Kunjungi Website: Belajarcaradiet.com
Website ini Menyediakan Puluhan Artikel – Artikel Diet yang Bermanfaat untuk Anak – Anak, Remaja, maupun Dewasa.

Guest Post

Minggu, 27 November 2011

Penyakit Atrophi Cerebri Senilis

Atropy Cerebri senilis adalah kemunduran / proses penuaan yang terjadi di jaringan otak karena faktor usia.

ini sering terjadi pada orang yang mulai menginjak usia lanjut . hal ini terjadi sebagai sesuatu yang wajar.


untuk itu yang perlu kita lakukan adalah menjaga jaringan yang masih sehat untuk tetap hidup dan eksis .

saran kami untuk kasus seperti ini silahkan konsumsi GAMAT DAN PEGAGAN Masing masing 2x1 rutin selama 2 bulan dan minum madu

sekian semoga bermanfaat

Jumat, 25 November 2011

Tanaman Yang Bermanfaat Untuk Kesuburan Rambut

Lidah buaya

Cara membuat dan memakai
Lidah buaya dicuci hingga bersih kemudian belah dan ambil lendirnya. Gosokkan lendir lidah buaya tadi secara merata di kulit kepala sambil dipijit-pijit. Diamkan selama 15 menit. Setelah itu, cuci rambut dengan shampoo sampai bersih. Ulangi cara ini seminggu tiga kali. Niscaya rambut akan tumbuh subur dan sehat. Lidah buaya mengandung tonik yang berguna untuk menyuburkan dan memberi nutrisi pada akar rambut.

Bonggol pohon pisang.

Cara membuat
Tebang pohon pisang lalu lubangi bonggolnya. Biarkan selama satu malam hingga terkumpul sejumlah air di lubang bonggol tersebut. Gunakan air tersebut untuk keramas sambil dipijat-pijat. Rambut tidak perlu lagi dicuci dengan shampoo, tetapi cukup dibilas dengan air hingga bersih. Lakukan cara tiga kali seminggu.

Produk Herbal untuk menyuburkan rambut :

1. Minyak Penumbuh rambut


2. Kapsul Super Herbafit


3. Minyak Zaitun Le Riche

4. Instan Lidah Buaya

Senin, 21 November 2011

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah suatu wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat, yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal (Depkes RI, 1986). Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ini juga  merupakan upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral. Apabila ditinjau dari sudut pembangunan di bidang kesehatan, UKS adalah salah satu strategi untuk mencapai kemandirian masyarakat khususnya peserta didik dalam mengatasi masalah kesehatan dan menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan yang selanjutnya akan menghasilkan derajat kesehatan yang optimal (Depkes RI, 1995).    

Ruang lingkup UKS tercermin dalam  Tri Program UKS (dikenal dengan istilah TRIAS UKS) diselenggarakan berupa paket program yang meliputi:
a.  Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan,
b.  Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan,
c.  Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat.

Pembinaan dan pengembangan UKS  dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, serta berdaya guna dan berhasil guna, yang melibatkan 4 (empat) Departemen yaitu Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, Departemen Kesehatan dan Departemen Dalam Negeri.  Dasar hukum keterpaduan dan penyelenggaraan upaya pembinaan dan pengembangan UKS adalah Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia: Nomor 1408a/U/1984, Nomor 319/Menkes/SKB/VI/1984, Nomor 74/Th/1984, Nomor 60 Tahun 1984 tentang Pokok Kebijaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah dan telah diperbaharui pada tahun 2003 dengan Nomor 1/U/SKB: Nomor  1067/Menkes/SKB/VII/2003, Nomor 26 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan UKS. Pada tahun 1989 ada juga Surat Keputusan Nomor 0372a/P/1989, Nomor 390a/Menkes/SKB/VI/1989, Nomor 140A/Tahun 1989 dan Nomor 30A Tahun 1989 tentang Tim Pembina UKS yang juga telah diperbaharui pada tahun 2003 (Depdiknas, 2003).

Berdasarkan SKB 4 Menteri tersebut di atas, dibentuklah Tim Pembina UKS baik di tingkat pusat maupun daerah, yang akan melaksanakan pembinaan dan pengembangan UKS di seluruh Indonesia.  Tujuan umum program UKS adalah meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik/siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Tujuan khusus program UKS adalah memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang di dalamnya mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan sekolah agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat (Depkes, 1986).

Minggu, 20 November 2011

Resistensi Terhadap Obat Malaria


Resistensi obat adalah kemampuan sejenis parasit untuk terus hidup dalam tubuh manusia, berkembang biak dan menimbulkan gejala penyakit meskipun telah diberikan pengobatan secara teratur baik dengan dosis standar maupun dosis yang lebih tinggi yang masih bisa ditolerir oleh pemakai obat (Sutisna, 2004).

Ada beberapa teori terjadinya resistensi pada P.falciparum. Pertama karena di dalam tubuh parasit ada gen yang tidak peka dan ada yang sensitif terhadap obat tertentu, gen yang satu dapat menjadi lebih dominan daripada gen yang lain, sehingga menimbulkan adanya strain yang tidak peka dan strain yang sensitif. Teori kedua adalah mutasi gen dapat terjadi dalam tubuh parasit, yang memungkinkan parasit tersebut menjadi tidak peka terhadap suatu obat dengan dosis atau aktivitas tertentu. Mutasi ini timbul karena interaksi antara tingginya angka penularan dengan pengobatan yang terus menerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga terjadi seleksi atau mutasi gen pada parasit tersebut (Maryatun, 2004).

Masalah resistensi parasit terhadap obat antimalaria merupakan tantangan besar yang dihadapi dalam upaya pemberantasan malaria. Resistensi obat ini berimplikasi pada penyebaran malaria ke daerah-daerah baru dan munculnya kembali pada daerah yang dulunya telah dieradikasi. Resistensi obat juga mempunyai peranan penting dalam terjadinya epidemi atau Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia, yang diperberat dengan adanya perpindahan atau mobilitas penduduk yang besar dengan membawa parasit yang resisten (Tjitra, 2004).

Walaupun upaya penanggulangan malaria sejak lama dilaksanakan namun dalam beberapa tahun terakhir terutama  sejak krisis ekonomi 1997 daerah endemis malaria bertambah luas, bahkan menimbulkan KLB pada daerah-daerah yang telah berhasil menanggulangi malaria. Pada tahun 2003 malaria sudah tersebar di 6.052 desa pada 226 kabupaten di 30 propinsi.  Kondisi ini diperberat dengan semakin luasnya daerah yang resisten terhadap obat antimalaria yang selama ini digunakan yaitu klorokuin bahkan juga sulfadoksin-pirimetamin (Depkes, 2003). Sejak 1997 sampai Mei 2005 telah terjadi KLB malaria di 38 propinsi yang meliputi 47 kabupaten/kota dengan jumlah kasus 32.987 penderita dan 559 kematian akibat malaria.  Case Fatality Rate (CFR) malaria berat yang dilaporkan dari beberapa rumah sakit berkisar 10-15% (Depkes, 2005).

Resistensi P.falciparum terhadap klorokuin pertama kali dilaporkan pada tahun 1960 dari Kolombia (Amerika Selatan) dan Thailand. Saat ini resistensi P.falciparum terhadap klorokuin telah menyebar hampir di seluruh negara di Amerika Tengah serta Selatan, Asia, dan Afrika, tidak terkecuali di Indonesia (Sutisna, 2004).

P.falciparum yang resisten klorokuin pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1974 di Propinsi Kalimantan Timur. Selanjutnya dari tahun ke tahun wilayah malaria yang penderitanya resisten terhadap obat antimalaria semakin meluas. Hingga tahun 1996 telah ditemukan resistensi P.falciparum terhadap klorokuin dengan derajat yang berbeda di semua propinsi. P.falciparum yang resisten terhadap sulfadoksin-pirimetamin secara in vivo dan  in vitro juga telah ditemukan antara lain di 11 propinsi di Sumatera,  Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya. Suatu perkembangan yang memprihatinkan adalah dijumpainya P.vivax yang resisten terhadap klorokuin antara lain di Irian Jaya, P.Nias, Maluku, dan Flores. P.falciparum yang resisten terhadap kina belum pernah ditemukan secara in vivo (Depkes RI, 2003).

Sebagai respons terhadap terjadinya resistensi P.falciparum terhadap klorokuin dan obat-obat antimalaria lain, maka saat ini berkembang kecenderungan untuk menggunakan obat-obat antimalaria dalam kombinasi yaitu dengan memakai dua jenis atau lebih obat antimalaria yang mempunyai cara kerja farmakologi yang berbeda terhadap parasit malaria untuk mengobati malaria falciparum. Tujuan pemakaian kombinasi obat-obat antimalaria ini selain untuk meningkatkan efek obat-obat bersangkutan secara sinergis dan aditif, juga mencegah timbulnya resistensi P.falciparum secara cepat terhadap setiap obat bila digunakan secara tunggal (Sutisna, 2004). Hal ini diperkirakan karena dengan penggunaan secara kombinasi, peluang untuk menjadi resisten terhadap kedua obat yang dikombinasikan itu semakin kecil yaitu hasil perkalian peluang masing-masing obat itu untuk menjadi resisten bila digunakan secara tunggal. Pada saat ini penggunaan kombinasi derivat artemisinin telah terbukti efektif dalam mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat penyakit malaria (WHO, 2006).

Upaya Pencegahan Demam Berdarah (DBD)


Partisipasi Masyarakat

Upaya masyarakat dalam pencegahan penyakit DBD dapat dilakukan secara individu atau perorangan dengan jalan meniadakan sarang nyamuk dalam rumah. Cara terbaik adalah pemasangan kasa penolak nyamuk. Cara lain yang dapat dilakukan ialah:
-    Menggunakan  mosquito repellent (anti nyamuk oles) dan insektisida dalam bentuk spray
-    Menuangkan air panas pada saat bak mandi berisi air sedikit
-    Memberikan cahaya matahari langsung lebih banyak kedalam rumah (Soedarmo, 2005).

Peningkatan partisipasi masyarakat adalah suatu proses di mana individu, keluarga, dan masyarakat dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan pemberantasan vektor di rumahnya. Peningkatan partisipasi masyarakat menumbuhkan berbagai peluang yang memungkinkan seluruh anggota masyarakat secara aktif berkontribusi dalam pembangunan (Depkes RI, 2005).

Partisipasi masyarakat adalah ikut sertanya seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan permasalahan-permasalahan masyarakat tersebut. Partisipasi masyarakat di bidang kesehatan berarti keikutsertaan seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan masalah kesehatan mereka sendiri (Notoatmodjo, 2005)

Peningkatan partisipasi masyarakat dapat dilakukan dengan menunjukkan perhatian dan kepedulian kepada masyarakat, memprakarsai dialog lintas sektoral secara berkelanjutan, menciptakan rasa memiliki terhadap program yang sedang berjalan, penyuluhan kesehatan dan memobilisasi serta membuat suatu mekanisme yang mendukung kegiatan masyarakat (Depkes RI, 2005:).

Partisipasi masyarakat dalam tingkat individu dapat dilakukan dengan mendorong atau menganjurkan dalam kegiatan PSN dan perlindungan diri secara memadai. Pelaksanaan kampanye kebersihan yang intensif dengan berbagai cara merupakan upaya di tingkat masyarakat. Memperkenalkan program pemberantasan DBD pada anak sekolah dan orang tua, mengajak sektor swasta dalam program pemberantasan virus dengue, menggabungkan kegiatan pemberantasan berbagai jenis penyakit yang disebabkan serangga dengan program pemberantasan DBD agar memperoleh hasil yang maksimal. Selain itu peran partisipasi masyarakat dapat ditingkatkan dengan pemberian insentif seperti pemberian kelambu atau bubuk abate secara gratis bagi yang berperan aktif (Soegijanto, 2006).

Kebijakan Pemerintah

Bila dilihat dari aspek sistem kebijakan dalam peningkatan derajat kesehatan melalui pemberantasan penyakit DBD maka ada tiga elemen, bahkan ada empat elemen yang mencakup hubungan timbal balik dan mempunyai andil di dalam kebijakan karena memang mempengaruhi dan saling dipengaruhi oleh suatu keputusan (Koban, 2005). Adapun elemen tersebut antara lain adalah:
a.  Kebijakan publik (Undang-Undang/Peraturan, Keputusan yang dibuat oleh Badan dan Pejabat Pemerintah).
b.  Pelaku kebijakan (kelompok warga negara, partai politik, agen-agen pemerintah, pemimpin terpilih).
c.  Lingkungan kebijakan (geografi, budaya, politik, struktural sosial dan ekonomi).
d.  Sasaran kebijakan (masyarakat).

Elemen-elemen tersebut secara skematis dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Sejalan dengan teori sistem kebijakan maka keberhasilan program pemberantasan virus  Dengue  sangat didukung dengan pembuatan peraturan perundang-undangan tentang penyakit menular dan wabah. Perundang-undangan ini memberikan wewenang kepada petugas kesehatan untuk mengambil tindakan yang diperlukan saat terjadi wabah atau KLB di masyarakat (Koban, 2005).

Penyusunan undang-undang harus mempertimbangkan komponen penting dalam program pencegahan dan pengawasan virus Dengue dan nyamuk  Aedes aegypti, yaitu mengkaji ulang dan mengevaluasi efektifitas undang-undang, dirumuskan berdasarkan perundang-undangan sanitasi yang telah diatur oleh Departemen Kesehatan, menggabungkan kewenangan daerah sebagai pelaksana, mencerminkan koordinasi lintas sektor, mencakup seluruh aspek sanitasi lingkungan, mencerminkan kerangka administrasi hukum yang ada dalam konteks administrasi secara nasional dan sosialisasi undang-undang kepada masyarakat. Di Indonesia kelompok kerja pemberantasan DBD disebut dengan POKJANAL DBD dan POKJA DBD tingkat Desa/Kelurahan (Koban, 2005).

Diharapkan perilaku masyarakat akan berubah jika ada peraturan dan kepastian hukum (law enforcement) yang mengikat dan mewajibkan setiap anggota masyarakat untuk melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit DBD di lingkungan keluarga dan masyarakat. Apabila dilanggar akan dikenakan sanksi/hukuman yang sesuai dengan peraturan yang berlaku (Koban, 2005). 

Sabtu, 19 November 2011

Tindakan Pemberian Air Susu Ibu (ASI)


Menurut Notoatmodjo (2005) tindakan adalah gerakan/perbuatan dari tubuh setelah mendapatkan rangsangan ataupun adaptasi dari dalam tubuh maupun luar tubuh atau lingkungan. Tindakan seeorang terhadap stimulus  tertentu akan banyak ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus tersebut. Secara logis sikap akan dicerminkan dalam bentuk tindakan namun tidak dapat dikatakan bahwa sikap dan tindakan memiliki hubungan yang sistematis. Suatu sikap belum tentu terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk terwujudnya sikap menjadi suau tindakan diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain fasilitas dan faktor pendukung dari berbagai pihak (Notoatmodjo, 2005).

Tindakan terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu (Notoatmodjo, 1993).
a.  Persepsi (perception) diartikan mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil.
b.  Respon terpimpin (guided response) diartikan sebagai suatu urutan yang benar sesuai dengan contoh.
c.  Mekanisme (mechanism) diartikan apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara optimis atau sesuatu itu merupakan kebiasaan.
d.  Adaptasi (adaptation) suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik, artinya tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa mengurangi keberadaan tindakan tersebut.

Menurut Maas (2004), walaupun pada masyarakat tradisional pemberian ASI bukan merupakan permasalahan yang besar karena pada umumnya ibu memberikan bayinya ASI, namun yang menjadi permasalahan adalah pola pemberian ASI yang tidak sesuai dengan konsep medis sehingga menimbulkan dampak negatif pada kesehatan dan pertumbuhan  bayi. Di samping pola pemberian yang salah, kualitas ASI juga kurang. Hal ini disebabkan banyaknya pantangan terhadap makanan yang dikonsumsi si ibu baik pada saat hamil maupun sesudah melahirkan. Sebagai contoh, pada masyarakat Kerinci ibu yang sedang menyusui pantang untuk mengkonsumsi bayam, ikan laut atau sayur nangka. Di beberapa daerah ada yang memantangkan ibu yang menyusui untuk memakan telur.

Pada beberapa masyarakat tradisional di Indonesia kita bisa melihat konsepsi budaya yang terwujud dalam perilaku berkaitan dengan pola pemberian makan pada bayi yang berbeda, dengan konsepsi kesehatan modern. Sebagai contoh, pemberian ASI menurut konsep kesehatan modern ataupun medis dianjurkan selama 2 (dua) tahun dan pemberian makanan tambahan berupa makanan padat sebaiknya dimulai sesudah bayi berumur 4 tahun. Namun, pada suku Sasak di Lombok, ibu yang baru bersalin selain memberikan nasi pakpak (nasi yang telah dikunyah oleh ibunya lebih dahulu) kepada bayinya agar bayinya tumbuh sehat dan kuat. Mereka percaya bahwa apa yang keluar dari mulut ibu merupakan yang terbaik untuk bayi. Sementara pada masyarakat Kerinci di Sumatera Barat, pada usia sebulan bayi sudah diberi bubur tepung, bubur nasi, pisang dan lain-lain. Ada pula kebiasaan memberi roti, pisang, nasi yang sudah dilumatkan ataupun madu, teh manis kepada bayi baru lahir sebelum ASI keluar.

Demikian pula halnya dengan pembuangan kolostrum (ASI yang pertama kali keluar). Di beberapa masyarakat tradisional, kolostrum ini dianggap sebagai susu yang sudah rusak dan tak baik diberikan pada bayi karena warnanya yang kekuning-kuningan. Selain itu, ada yang menganggap  bahwa kolostrum dapat menyebabkan diare, muntah dan masuk angin pada bayi. Sementara, kolostrum sangat berperan dalam menambah daya kekebalan tubuh bayi (Maas, 2004).