Minggu, 08 April 2012

Stress dan Efeknya pada Diri Kita

Stress, pasti perilaku yang satu ini semua orang sudah pernah merasakan. Siapa yang tak pernah merasakan stress, semua orang pasti sudah pernah merasakannya. Baik itu orang kaya, orang miskin, yang berbadan besar, berbadan kecil, presiden, pejabat atau kita sebagai orang kecil atau sipil, semua pasti sudah pernah merasakannya.
Apalagi kita yang hidup di zaman yang serba susah seperti ini. Bencana datang secara silih berganti. Kemiskinan di sana sini, pengangguran makin hari makin meningkat, dan segala persoalan yang lain yang ada di sekitar kita. Stress merupakan respon seseorang, baik yang berupa respon emosi, fisik dan kognitif (konseptual).

Stress sendiri dapat di bedakan menjadi dua kategori:
  • Eustress, yakni stress yang menyenangkan karena didapat setelah menerima pujian atau penghargaan. Misalnya, baru saja kita mendapat penghargaan sebagai mahasiswa atau karyawan teladan tahun ini, mendapat juara dalam berbagai kontes dan lain sebagainya. Maka setelah mendapat pujian tersebut saya yakin akan ada stress dalam hidup si penerima penghargaan tersebut. Stress dalam artian, bagaimana untuk tetap bisa mempertahankan apa yang sudah kita raih tersebut. Kalau tuntutan ini bisa dipenuhi tidak jadi masalah. Namun kalau tidak, maka stress yang akan muncul menggantikannya. Ini yang perlu di waspadai.
  • Distress, yaitu stress yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan. Misalnya, ketika kita di PHK dari tempat kerja, mutasi, karena kematian, perceraian, beban kerja yang banyak dan lain sebagainya.

Ada beberapa efek strees yang dapat mempengaruhi performa kita:
  • Efek Subjektif: tidak sabar, agresif, frustasi, malu, murung, gugup dan menyendiri.
  • Efek Perilaku: mudah emosional, sering mendapatkan kecelakaan, perokok berat, makan berlebihan atau tidak mau makan sama sekali.
  • Efek Kognitif: tidak mampu berkonsentrasi, tidak mampu membuat keputusan, pelupa, sensitif terhadap kritikan dan suka menyangkal.
  • Efek fisik: tekanan darah, mulut menjadi kering, sesak napas, gatal-gatal.
  • Efek organisatoris: komunikasi antar personal yang lemah, kinerja menurun, membenci pekerjaan, absen kerja dan lain sebagainya.

Stress dalam kehidupan kita sehari-hari pasti tidak akan bisa dihindari. Tinggal bagaimana kita mengenali sumber-sumber munculnya stress dan selanjutnya bagimana cara-cara kita mengatasinya. Ada banyak cara untuk bisa mengatasi stress. Antara lain dengan berolahraga, meditasi, rileksasi, mengembangkan minat atau hobi, konsultasi, curhat dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar