Ibu yang berhasil menyusui anak sebelumnya, dengan pengetahuan dan pengalaman cara pemberian ASI secara baik dan benar akan menunjang laktasi berikutnya. Sebaliknya, kegagalan menyusui di masa lalu serta mitos-mitos yang berlaku di masyarakat akan mempengaruhi pula sikap seorang ibu terhadap penyusuan sekarang. Dalam hal ini perlu ditumbuhkan motivasi dalam dirinya secara sukarela dan penuh rasa percaya diri mampu menyusui bayinya. Pengalaman masa kanak-kanak, pengetahuan tentang ASI, nasihat, penyuluhan, bacaan, pandangan dan nilai yang berlaku di masyarakat akan membentuk sikap ibu yang positif terhadap masalah menyusui (Roesli, 2000).
PENGERTIAN ASI
Pengertian harfiah dari Air Susu Ibu (ASI) diartikan sebagai susu yang dihasilkan atau keluar dari payudara seorang wanita (ibu) yang baru melahirkan Secara biologis setiap perempuan mampu menghasilkan ASI untuk kebutuhan bayinya, prosentasenya sebesar 99%, hanya 1% yang tidak mampu menyusui karena kerusakan di kelenjar susu. Tapi itupun separuh masih dapat memberikan ASI setelah kerusakan pada kelenjar itu diobati (Suheimi, 1997). Yang dimaksud dengan ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim. ASI sangat menguntungkan ditinjau dari berbagai segi, baik segi gizi, kesehatan, ekonomi, maupun sosio psikologis (Danuatmaja, 2003).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar